Senin, 16 Agustus 2010

Dambaku

Tuhan..

Kemana lagi hambaMu ini akan bersandar..

Selain kepada Mu, Zat yang Maha Mulia..

Kuasa dan Maha Bijaksana..

Kini dengarlah aku berkeluh kesah.. Tuhan..

Setahun sudah Engkau telah tentukan takdir ku..

Setahun sudah kesedihan ini menderaku..

Detik ini Satu tahun berlalu tanpa ada arti hidupku..

Tuhan..

Tertatih kuterus berjalan, tanpa arah dan tujuan..

Bayang bayang kelam masih terus mengusik mimpiku..

Kebahagiaan pun terasa semakin menjauh dari anganku..

Tuhan..

Aku terus mencoba meyakini Engkau Maha Penyayang..

Dan karena kasih sayang Mu pula, jalan ini ditentukan..

Menyimak apa yang dikatakan sang pandai kepada ku..

Ini bukan siksa.. Ini bukanlah murka.. tapi ini adalah Ujian..

Tuhan..

Mungkin semua benar, perkataan mereka yang sanksi..

Akulah yang tidak pandai beryukur.. Tak pernah menghargai..

Akan besarnya Anugerah yang sudah diberi..

Sehingga harus menangisi sesal yang tertinggal..

Tuhan..

Semua memang kebodohanku di setahun yang lalu..

Yang terlambat kusadari, bahwa bidadari itu titipan terindah Mu..

Bening embun dari surgaMu.. tidak terawat baik ditanganku,

sehingga Engkau mengambilnya kembali..

Tuhan….

Tetes Embun kini telah tiada..

Sinaran yang sempat menerangi sejenak hidupku pun meredup..

Sementara yang kuhadapi kini pun sarat kebimbangan..

Dambaku tunjukan jalan terbaik Mu..

Tuhan …

Dihari yang suci ini ku memohon..

Berilah dia kebahagiaan yang Abadi diharibaanMu..

Berilah kemuliaan sahabat ku, yang telah mengantar

Menopang semangat hidupku sampai dengan setahun terlewat

Tuhan...

Kini semua kupasrah diri..

Engkau lebih mengetahui yang terbaik untuk setiap umatnya..

Bimbinglah tangan ini, menjadikan semua lebih baik..

Amin.

Dalam tulisan ini :

- Bidadariku semoga tenang disana..

- Sinaran kecil ku, terima kasih telah memberikan pengharapan

- Seseorang yang masih sarat dengan kebimbangan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar